Sungguh memilukan. Kemarin, masyarakat Indonesia ditinggal pergi selama-lamanya oleh seorang da’i muda yang besar namanya, Ustadz Jeffry Al-Bukhari. Beliau menghembuskan nafas terakhirnya setelah kecelakaan maut yang menimpanya, Jum’at dini hari setelah sempat dilarikan ke rumah sakit. Benar-benar kejadian yang tak diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Beliau ialah sosok seorang muballigh yang berhasil merubah pola pikir masyarakat tentang dakwah, itu yang disampaikan sahabatnya, Ustadz Soleh Mahmud atau yang lebih kita kenal dengan sebutan Ustadz Solmed, dalam sebuah saluran televisi swasta. Betapa tidak, beliau berhasil menjadikan dakwah sebagai suatu hal yang tidak dianggap kampungan. Selaras dengan sebutan masyarakat terhadapnya, “Ustadz Gaul”. Beliau mengakulturasikan konsep berdakwahnya dengan budaya modern serta tata sikap yang dimiliki anak muda saat ini.


Keberhasilan dalam berdakwahnya pun sukses membujuk rayu hati DKM Masjid Istiqlal. Masjid negara dan yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kenegaraan Indonesia itu menjadi tempat disalatkannya jenazah seorang ustadz yang dikenal dengan sebutan “Uje”. Seorang Guru Besar, Prof. Dr. Azyumardi Azra pun mengakuinya sebagai hal yang benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya. Karena hanya paling tidak, hanya shalat gaiblah yang biasa dilakukan di masjid terbesar se-Asia Tenggara ini.

Bahkan jumlah jama’ah yang menyalatkan jenazah beliau hampir serupa dengan shalat hari raya Idul Fitri. Masjid Istiqlal dipenuhi sesak masyarakat Indonesia yang berkabung atas kepergian Ustadz Jeffry. Meski beliau bukanlah seorang da’i yang bernaung dalam institusi-institusi Islam seperti MUI, tapi DKM Masjid Istiqlal dengan bijak mengizinkan jenazahnya disalatkan di sana, dengan memandang bahwa apa yang telah dicapai Ustadz Jeffry memang berpengaruh besar pada perkembangan dakwah modern di Indonesia.

Ustadz Gaul ini pun menjadi panutan bagi para da’i muda yang kini dikenal luas oleh masyarakat, seperti Ustadz Solmed. Ia menuturkan bahwa Ustadz Jeffry pernah mengajarkan kepada dirinya bagaimana berdakwah untuk kaum muda, untuk majelis Ta’lim, untuk para pejabat dan lain-lain.

Beliau pun dianggap sebagai ikon perubahan pada diri anak muda. Itulah yang dikatakan Ustadz Solmed. Perubahan 180 derajat yang dilakukannya menjadi sebuah uswah hasanah bagi anak muda zaman ini. Betapa tidak, sebelum menggeluti dunia dakwah, beliau adalah seorang yang kehidupannya sangat jauh dari nilai-nilai keislaman. Kehidupan glamour dan narkoba menjadi sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari dirinya. Bahkan beliau sempat berkeinginan untuk bunuh diri karena tidak tahan terhadap kecanduannya pada narkoba. Hingga akhirnya, Allah memberi hidayah padanya setelah melakukan umrah. Dengan begitu, beliau memulai kembali kehidupannya dengan dunia yang baru baginya, dunia dakwah, dunia Islam.

Bagaimana pun, Ustadz Jeffry memang berhasil menciptakan pola dakwah yang baru di Indonesia. Apa yang telah diusahakannya dalam dasawarsa terakhir ini berhasil memincut masyarakat modern untuk berpandangan baik pada dakwah Islam. Semoga, Allah memberikan tempat yang baik baginya di alam sana.