Kuhirup harumnya
Kuseruput manisnya
Meski hanya segelas teh susu hangat,
Ia membangkitkan gairahku pagi ini
Semangat untuk menimba ilmu pada sang fajar

Lalu ingatanku kembali pada waktu-waktu yang lama
Ketika aku termenung dalam pandangan sang rembulan
Dudukku menyiratkan imajinasi yang melunta-lunta

Saat katak-katak tak bergeming dalam dinginnya subuh
Mereka mendentum bak bom-bom pemusnah massal
Padahal orang-orang sedang mati
Tak tersadar dalam kehidupannya

Semilir angin yang yang menyelinap pada sekujur tubuh
Menggelitikku seakan ingin selalu tertawa
Lalu aku pun menjadi gila
Gara-gara segelas teh susu hangat